Selasa, 07 Februari 2012

cara merawat bunga kamboja

Kamboja Jepang Si Cantik yang Mirip Bonsai

Kamboja Jepang Si Cantik yang Mirip Bonsai Entah mengapa, Adenium obesum dibabtis dengan nama Indonesia: kamboja jepang. Padahal, si cantik yang mirip bonsai ini berbeda dengan kamboja lokal (Plumeria Sp.).
Kedua tanaman ini memang masih satu famili yakni Apocynaceae, tetapi genusnya berlainan. Perbedaannya—yang cukup mencolok—dapat terlihat secara fisik. Dibandingkan daun kamboja, daun adenium berukuran jauh lebih kecil. Kemudian, akar adenium mampu membesar seperti umbi dan tumbuh “meliuk” ke kiri-kanan, sedang pada kamboja tak dijumpai bentuk akar seperti itu. Dan terakhir, adenium memiliki sosok relatif kecil hingga cocok dipakai sebagai tanaman hias pot. Sedang kamboja memiliki sosok yang tinggi dan besar sehingga sering dipakai sebagai tanaman pelindung atau tanaman hias yang ditanam di tanah.
Tanaman Gurun
Adenium obesumyang kerap juga dipanggil sebagai Impala Lily, Desert Rose, Adenium muliflorum, dan Adenium coetanum ini merupakan tanaman asli gurun. Asalnya dari daerah gurun pasir di daratan Pantai Timur Afrika (dari Senegal sampai Sudan, Kenya, Tanzania, Mozambique, Namibia, dan sekitarnya) dan jazirah Arab (tersebar di Oman, Saudi Arabia, dan Yaman). Di habitat aslinya, semak liar gurun ini bisa tumbuh setinggi 3,5 – 4 meter. Namun setelah “dimuliakan” (dijadikan tanaman hias), adenium kebanyakan hanya mencapai tinggi 1,5 meter.
Menilik tempat asalnya, adenium termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh, tak perlu banyak air dan menyukai media tanam yang poros/beremah. Iklim tropis Indonesia menjadi lokasi yang cocok bagi pertumbuhan tanaman ini.
Tanaman ini termasuk katagori tanaman sukulen (mampu menyimpan air di salah satu bagian tanaman). Adenium menyimpan air dalam akar yang menggelembung yang disebut caudex. Jadi, si kamboja jepang ini tahan meski sampai dua minggu tidak disiram. Adenium tidak menyukai kondisi terendam air. Maka jika menyiramnya, jangan sampai permukaan pot bunga tergenang air. Karena alasan ini jugalah, pot tanah liat sebenarnya lebih baik ketimbang pot plastik. Sebab pot tanah liat memiliki pori-pori yang bisa membantu “membuang” air dari dalam pot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar